Di sisi lain ada orang yang parasnya biasa-biasa saja, bahkan ada juga yang kalau dalam bahasa kasarnya dibilang "jelek", tapi dapat jodoh dengan mudah, bahkan pasangannya ganteng atau cantik.
Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang tak kunjung mendapatkan jodohnya. Tapi dalam artikel ini kita persempit menjadi 3 faktor umum yang menjadi penyebabnya, disertai tips cara menyiasatinya.
1. Terlalu pilih-pilih
Memilih itu wajar dan boleh, karena kita beli cabe pun harus memilih. Tetapi kalau terlalu memilih maka perlu ditelusuri dulu apa latar belakangnya. Misalnya jika anda seorang pria ingin punya istri yang cantik nan seksi bagai model, maka apa sebenarnya yang ingin anda dapatkan dengan punya istri seperti itu?
Kepuasan secara visual karena punya istri yang cantik? Nafsu birahi? Atau butuh pengakuan orang lain alias ingin mendapatkan pujian karena punya istri cantik dan seksi? Atau ingin balas dendam pada mantan yang meninggalkan anda, sehingga anda bertekad punya pasangan yang jauh lebih cantik dan seksi darinya?
Bukan berarti tidak boleh punya istri cantik atau suami ganteng, tentu saja sangat boleh. Tetapi yang perlu direnungkan adalah apa latar belakangnya? Apalagi jika kriteria seperti itu malah membuat anda sulit mendapatkan jodoh karena tak kunjung ketemu orang dengan kriteria yang anda idamkan.
Cobalah renungkan juga, apa kualitas yang anda miliki sehingga anda layak untuk mendapatkan pasangan dengan kriteria yang anda idamkan tersebut? Apakah anda pede bahwa anda layak mendapatkan pasangan seperti itu? Atau anda hanya mengkhayal berharap orang yang sesuai kriteria jodoh tersebut mau pada anda apa adanya dengan kualitas diri anda yang sekarang? Tetapi meski tahun demi tahun telah berlalu anda tak kunjung mendapatkannya juga?
Mungkin anda punya keyakinan dan kesabaran tingkat dewa, karena anda rela menunggu hingga bertemu dengan jodoh seperti itu, tapi tak ada yang bisa menjamin anda akan menemukannya.
Lalu bagaimana solusinya?
Pepatah mengatakan, "Apa yang kita inginkan belum tentu apa yang kita butuhkan".
Ya, secara esensi kita tidak butuh pasangan yang cantik atau ganteng atau seksi atau kaya, dll.
Karena kecantikan dan kegantengan bisa luntur oleh umur. Demikian pula tubuh yang seksi bisa keriput dan tidak menarik lagi pada akhirnya.
Jadi apa yang sebenarnya kita butuhkan dari mendapatkan jodoh?
Setiap orang bisa berbeda jawabannya, tetapi secara umum, esensi dari dapat jodoh itu adalah mendapatkan "rasa tenteram" atau "rasa nyaman".
Nah, percaya atau tidak, rasa nyaman atau rasa tenteram ini tidak didapatkan dari seberapa cantik, ganteng, atau kayanya pasangan kita, melainkan didapatkan dari sikap dan perhatian pasangan terhadap kita.
Jadi anda bisa mengubah kriteria jodoh anda dari yang semula mementingkan kriteria fisik, etnis tertentu, atau status sosial tertentu, menjadi jodoh yang membuat anda merasa nyaman dan tenteram.
Bisa jadi yang membuat tenteram itu tidak cantik atau tidak ganteng atau tidak kaya dan tidak terkenal, tetapi berada bersamanya membuat anda merasa damai sehingga dia terlihat sempurna bagi anda. Tetapi sebaliknya, bisa juga anda dapat jodoh yang cantik atau ganteng dan membuat anda nyaman, dan jika itu terjadi anggap saja itu bonus.
2. Tidak percaya diri
Biasanya terjadi pada mereka yang merasa ada kekurangan pada fisiknya. Entah itu wajah yang dirasa tidak tampan atau tidak cantik, atau merasa pendidikannya kurang tinggi, merasa miskin, atau alasan lainnya yang membuat mereka merasa tidak layak untuk mendapatkan jodoh.
Bagi mereka yang mengalami krisis kepercayaan diri seperti ini, maka lihatlah contoh-contoh di luar sana, dimana tidak selalu yang berjodoh itu adalah yang cantik dan yang ganteng, atau yang kaya dengan yang kaya lagi. Itu pun bisa terjadi pada anda. Dan jika anda merasa tidak sempurna, maka InsyaAlloh anda akan bertemu dengan orang yang membuat anda merasa sempurna, karena yang namanya pasangan itu saling melengkapi.
Percayalah bahwa semua manusia diciptakan berpasang-pasangan. Walaupun ada yang dapatnya di akhirat kelak bukan berarti di dunia anda tidak bisa dapat jodoh. Dan kita tidak boleh berprasangka bahwa kita tidak akan diberi jodoh di dunia karena itu namanya sok tahu atau mendahului kehendak Allah.
Selain itu bagi anda yang tidak percaya diri, cobalah lebih berfokus pada kelebihan diri. Syukuri hal-hal yang baik pada diri anda, dan cintailah diri anda apa adanya, karena dengan segala prasangka anda tentang diri anda sebenarnya anda sudah diciptakan sempurna.
Ketika kita mencintai diri sendiri dan mensyukuri kesempurnaan penciptaan kita, maka kita akan memancarkan kharisma dan vibrasi bahagia. Seperti pepatah mengatakan, jika anda ingin dicintai oleh orang lain, maka cintailah diri anda sendiri terlebih dahulu.
3. Takut menikah
Seseorang bisa saja berkata ingin menikah, tapi hatinya tidak selaras dengan perkataannya. Di hatinya ada ketakutan yang membuatnya menolak setiap ada kesempatan berjodoh dengan seseorang, atau bahkan tidak berusaha mencari jodoh sama sekali.
Ketakutan ini bisa terjadi karena ada trauma luka batin. Misalnya pernah ditinggalkan atau dikhianati oleh orang yang anda cintai. Dan bisa juga terjadi karena ada trauma dalam keluarga. Misalnya anda punya orang tua yang selalu bertengkar, atau mereka bercerai.
Belum lagi diperkuat dengan melihat bukti-bukti pernikahan yang tidak bahagia. Misalnya anda mendengar kabar teman anda bercerai setelah menikah belasan tahun lamanya. Atau seseorang yang anda kenal diselingkuhi oleh suaminya. Maka makin tertanamlah ketakutan-ketakutan tersebut. Anda takut tidak bahagia, anda takut menikah malah membawa sengsara, anda takut tidak dicintai.
Solusi untuk mengatasi ketakutan ini adalah...sadari bahwa yang gagal menikah itu adalah mereka, bukan anda! Anda belum menjalani pernikahan tapi sudah berprasangka yang bukan-bukan. Jangan biarkan hidup anda dikendalikan oleh cerita kegagalan orang lain, andalah yang memegang kendali hidup anda, bukan kisah orang lain!
Pernikahan memang tidak akan selalu bahagia 24 jam setiap saat seperti dalam dongeng. Masalah akan selalu ada, tetapi sikap dan sudut pandang kita terhadap masalah itulah yang akan menentukan apakah kita bisa melewatinya dengan baik atau tidak. Yang paling penting lagi adalah prasangka anda terhadap kehidupan pernikahan, jangan sampai belum apa-apa anda sudah mengarang cerita kegagalan sebelum menjalani pernikahan.
Menikah adalah perintah Allah, tidak mungkin Allah menyuruh kita menikah agar sengsara. Karena menikah itu adalah untuk menentramkan jiwa, dan juga mengikuti hukum alam bahwa semua yang diciptakan di alam semesta ini berpasang-pasangan.
Jadi, jangan takut untuk mendapatkan jodoh yang terbaik pada saat yang tepat sesuai kehendakNYA.