Monday, January 18, 2021

Tips Lebih Mudah Dapat Jodoh

Cantik atau ganteng bukan jaminan cepat dapat jodoh. Begitu juga bergelimang harta bukan jaminan pasti cepat nikah. Karena faktanya ada orang-orang dengan paras yang menawan tetapi masih sendirian meski usia tak lagi muda. Begitu juga ada orang yang uangnya banyak tapi jodohnya tak kunjung tiba. 

Di sisi lain ada orang yang parasnya biasa-biasa saja, bahkan ada juga yang kalau dalam bahasa kasarnya dibilang "jelek", tapi dapat jodoh dengan mudah, bahkan pasangannya ganteng atau cantik.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang tak kunjung mendapatkan jodohnya. Tapi dalam artikel ini kita persempit menjadi 3 faktor umum yang menjadi penyebabnya, disertai tips cara menyiasatinya.

1. Terlalu pilih-pilih

Memilih itu wajar dan boleh, karena kita beli cabe pun harus memilih. Tetapi kalau terlalu memilih maka perlu ditelusuri dulu apa latar belakangnya. Misalnya jika anda seorang pria ingin punya istri yang cantik nan seksi bagai model, maka apa sebenarnya yang ingin anda dapatkan dengan punya istri seperti itu?

Kepuasan secara visual karena punya istri yang cantik? Nafsu birahi? Atau butuh pengakuan orang lain alias ingin mendapatkan pujian karena punya istri cantik dan seksi? Atau ingin balas dendam pada mantan yang meninggalkan anda, sehingga anda bertekad punya pasangan yang jauh lebih cantik dan seksi darinya?

Bukan berarti tidak boleh punya istri cantik atau suami ganteng, tentu saja sangat boleh. Tetapi yang perlu direnungkan adalah apa latar belakangnya? Apalagi jika kriteria seperti itu malah membuat anda sulit mendapatkan jodoh karena tak kunjung ketemu orang dengan kriteria yang anda idamkan. 

Cobalah renungkan juga, apa kualitas yang anda miliki sehingga anda layak untuk mendapatkan pasangan dengan kriteria yang anda idamkan tersebut? Apakah anda pede bahwa anda layak mendapatkan pasangan seperti itu? Atau anda hanya mengkhayal berharap orang yang sesuai kriteria jodoh tersebut mau pada anda apa adanya dengan kualitas diri anda yang sekarang? Tetapi meski tahun demi tahun telah berlalu anda tak kunjung mendapatkannya juga?

Mungkin anda punya keyakinan dan kesabaran tingkat dewa, karena anda rela menunggu hingga bertemu dengan jodoh seperti itu, tapi tak ada yang bisa menjamin anda akan menemukannya. 

Lalu bagaimana solusinya?

Pepatah mengatakan, "Apa yang kita inginkan belum tentu apa yang kita butuhkan". 

Ya, secara esensi kita tidak butuh pasangan yang cantik atau ganteng atau seksi atau kaya, dll.

Karena kecantikan dan kegantengan bisa luntur oleh umur. Demikian pula tubuh yang seksi bisa keriput dan tidak menarik lagi pada akhirnya. 

Jadi apa yang sebenarnya kita butuhkan dari mendapatkan jodoh?

Setiap orang bisa berbeda jawabannya, tetapi secara umum, esensi dari dapat jodoh itu adalah mendapatkan "rasa tenteram" atau "rasa nyaman".

Nah, percaya atau tidak, rasa nyaman atau rasa tenteram ini tidak didapatkan dari seberapa cantik, ganteng, atau kayanya pasangan kita, melainkan didapatkan dari sikap dan perhatian pasangan terhadap kita. 

Jadi anda bisa mengubah kriteria jodoh anda dari yang semula mementingkan kriteria fisik, etnis tertentu, atau status sosial tertentu, menjadi jodoh yang membuat anda merasa nyaman dan tenteram.

Bisa jadi yang membuat tenteram itu tidak cantik atau tidak ganteng atau tidak kaya dan tidak terkenal, tetapi berada bersamanya membuat anda merasa damai sehingga dia terlihat sempurna bagi anda. Tetapi sebaliknya, bisa juga anda dapat jodoh yang cantik atau ganteng dan membuat anda nyaman, dan jika itu terjadi anggap saja itu bonus. 

2. Tidak percaya diri

Biasanya terjadi pada mereka yang merasa ada kekurangan pada fisiknya. Entah itu wajah yang dirasa tidak tampan atau tidak cantik, atau merasa pendidikannya kurang tinggi, merasa miskin, atau alasan lainnya yang membuat mereka merasa tidak layak untuk mendapatkan jodoh. 

Bagi mereka yang mengalami krisis kepercayaan diri seperti ini, maka lihatlah contoh-contoh di luar sana, dimana tidak selalu yang berjodoh itu adalah yang cantik dan yang ganteng, atau yang kaya dengan yang kaya lagi. Itu pun bisa terjadi pada anda. Dan jika anda merasa tidak sempurna, maka InsyaAlloh anda akan bertemu dengan orang yang membuat anda merasa sempurna, karena yang namanya pasangan itu saling melengkapi. 

Percayalah bahwa semua manusia diciptakan berpasang-pasangan. Walaupun ada yang dapatnya di akhirat kelak bukan berarti di dunia anda tidak bisa dapat jodoh. Dan kita tidak boleh berprasangka bahwa kita tidak akan diberi jodoh di dunia karena itu namanya sok tahu atau mendahului kehendak Allah. 

Selain itu bagi anda yang tidak percaya diri, cobalah lebih berfokus pada kelebihan diri. Syukuri hal-hal yang baik pada diri anda, dan cintailah diri anda apa adanya, karena dengan segala prasangka anda tentang diri anda sebenarnya anda sudah diciptakan sempurna. 

Ketika kita mencintai diri sendiri dan mensyukuri kesempurnaan penciptaan kita, maka kita akan memancarkan kharisma dan vibrasi bahagia. Seperti pepatah mengatakan, jika anda ingin dicintai oleh orang lain, maka cintailah diri anda sendiri terlebih dahulu. 

3. Takut menikah

Seseorang bisa saja berkata ingin menikah, tapi hatinya tidak selaras dengan perkataannya. Di hatinya ada ketakutan yang membuatnya menolak setiap ada kesempatan berjodoh dengan seseorang, atau bahkan tidak berusaha mencari jodoh sama sekali.

Ketakutan ini bisa terjadi karena ada trauma luka batin. Misalnya pernah ditinggalkan atau dikhianati oleh orang yang anda cintai. Dan bisa juga terjadi karena ada trauma dalam keluarga. Misalnya anda punya orang tua yang selalu bertengkar, atau mereka bercerai.

Belum lagi diperkuat dengan melihat bukti-bukti pernikahan yang tidak bahagia. Misalnya anda mendengar kabar teman anda bercerai setelah menikah belasan tahun lamanya. Atau seseorang yang anda kenal diselingkuhi oleh suaminya. Maka makin tertanamlah ketakutan-ketakutan tersebut. Anda takut tidak bahagia, anda takut menikah malah membawa sengsara, anda takut tidak dicintai.

Solusi untuk mengatasi ketakutan ini adalah...sadari bahwa yang gagal menikah itu adalah mereka, bukan anda! Anda belum menjalani pernikahan tapi sudah berprasangka yang bukan-bukan. Jangan biarkan hidup anda dikendalikan oleh cerita kegagalan orang lain, andalah yang memegang kendali hidup anda, bukan kisah orang lain!

Cara mendapatkan jodoh

Pernikahan memang tidak akan selalu bahagia 24 jam setiap saat seperti dalam dongeng. Masalah akan selalu ada, tetapi sikap dan sudut pandang kita terhadap masalah itulah yang akan menentukan apakah kita bisa melewatinya dengan baik atau tidak. Yang paling penting lagi adalah prasangka anda terhadap kehidupan pernikahan, jangan sampai belum apa-apa anda sudah mengarang cerita kegagalan sebelum menjalani pernikahan.

Menikah adalah perintah Allah, tidak mungkin Allah menyuruh kita menikah agar sengsara. Karena menikah itu adalah untuk menentramkan jiwa, dan juga mengikuti hukum alam bahwa semua yang diciptakan di alam semesta ini berpasang-pasangan. 

Jadi, jangan takut untuk mendapatkan jodoh yang terbaik pada saat yang tepat sesuai kehendakNYA.

Sunday, July 19, 2020

Memprogram Bawah Sadar Untuk Sukses


Salah satu cara meraih sukses dengan lebih mudah adalah dengan memprogram pikiran bawah sadar.

Berikut ini adalah tips sederhana cara memprogram pikiran bawah sadar untuk sukses dari Mbak Iin Damayanti, seorang hipnoterapis, trainer dan coach.

Silahkan disimak videonya.

Wednesday, July 15, 2020

Monday, July 13, 2020

Friday, August 16, 2019

Ikhtiar dan Rejeki Tak Terduga

Waktu khutbah Idul Adha kemarin, selain menyampaikan cerita yang berulang yang mengingatkan tentang keimanan Nabi Ibrahim AS dan putranya yaitu Ismail, khotib juga menyampaikan kisah Siti Hajar yang sebenarnya bukan cerita baru dan sudah sering saya dengar.

Tapi kisah ini menjadi menarik karena khotib menceritakan sisi lain hikmah dari kisah Siti Hajar dan Ismail yang ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS di tengah padang pasir yang gersang karena perintah Alloh SWT tersebut.

Anda yang muslim pasti sudah hafal cerita tersebut mengisahkan ketika Siti Hajar kehabisan perbekalan dan Ismail menangis kehausan. Kemudian Siti Hajar dalam kepasrahannya tetap berikhtiar mencari air, tetapi meskipun sampai 7 kali bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwa, beliau tidak menemukan air sama sekali.

Dan kemudian, akhirnya Alloh SWT menurunkan pertolongannya dengan mengeluarkan air zamzam di tengah gurun pasir tersebut. Menariknya, air zamzam tersebut tidak muncul di sepanjang jalan yang ditempuh oleh Siti Hajar ketika berikhtiar mencari air, tetapi munculnya justru di dekat bayi Ismail, dan ada yang mengatakan munculnya tepat di bawah telapak kaki Ismail.

Lokasi munculnya air zamzam tersebut adalah titik awal Siti Hajar mulai bergerak untuk berikhtiar mencari air. Setelah bolak-balik Shafa Marwa sebanyak 7 kali, airnya malah muncul di tempat Ismail ditinggalkan, bukan di sepanjang perjalanan yang ditelusuri saat Siti Hajar mencarinya.

Sehingga mungkin ada yang bertanya, "Kalau gitu ngapain cape-cape lari bolak-balik Shafa Marwa kalau ujung-ujungnya airnya nongol di bawah kaki Ismail?"

Kita sudah tahu jawabannya. Alloh SWT ingin menguji ketakwaan Siti Hajar. Tapi ada pesan lain yang tertangkap dari kisah ini yaitu tentang "Kewajiban ikhtiar" dan "Rejeki tak terduga".

Kalau Siti Hajar hanya diam saja meratapi nasibnya dan mengeluhkan kesulitannya, mungkin Alloh SWT tidak akan memunculkan air amzam tersebut. Tetapi karena ada ikhtiar yang dilakukan Siti Hajar, maka Alloh pun mengganjarnya dengan mengeluarkan air zamzam di tempat Ismail berada.



Tentu saja Siti Hajar mensyukurinya dan sama sekali tidak protes dengan mengatakan, "Ya Alloh, tahu gitu kan gak usah cape-cape lari ke sana kemari..." karena beliau tahu itu adalah ganjaran atas ikhtiar lahir dan ikhtiar batinnya, yaitu ikhtiar fisik dimana beliau bergerak mencari air, dan ikhtiar batin yaitu kepasrahan dan keyakinannya akan pertolongan Alloh SWT.

Dari kisah ini kita bisa ambil hikmahnya, bahwa ketika kita sedang kesulitan rejeki maka kita wajib ikhtiar, lakukan apapun berdasarkan ide yang terpikirkan di kepala atau kesempatan yang terlihat di depan mata. Nantinya, bisa jadi kita akan berhasil mengatasi masalah rejeki tersebut melalui perantaraan ikhtiar yang kita tempuh, atau bisa jadi dari jalan lain yang tak terduga.

Misalnya jika anda sedang jadi pengangguran karena kena PHK atau usaha anda bangkrut, tapi ada keluarga yang harus dinafkahi dan hutang yang harus dibayar, maka anda wajib berikhtiar untuk mendapatkan solusinya.

Pada awalnya mungkin anda tidak tahu usaha apa yang harus anda lakukan, dan harta anda yang tersisa adalah sebuah motor. Bukan tidak mungkin anda harus ngojek dulu sebagai ikhtiar minimal supaya dapur tetap ngebul.

Dalam perjalanannya bisa jadi ada penumpang yang terkesan dengan kesantunan anda saat melayani penumpang, dan dia menawarkan anda pekerjaan yang lebih baik. Atau bisa jadi salah satu penumpang anda adalah teman lama yang kemudian membantu anda memberikan pekerjaan, atau bisa jadi ada saudara yang tiba-tiba datang ke rumah menawarkan proyek besar. Ada banyak sumber rejeki tak terduga lainnya yang kemungkinannya tak terbatas.

Intinya adalah BERGERAK dulu. Lakukan apapun yang terpikirkan untuk dikerjakan, hasil akhir biar Alloh yang menentukan. Bisa jadi hasil akan anda dapatkan dari jalan yang sedang anda upayakan, atau bisa jadi malah dapat dari sumber tak terduga yang terbaik sesuai kehendakNYA.

Sunday, July 14, 2019

Kekuatan Ucapan Terima Kasih Ala Wahei Takeda


Wahei Takeda (1933 - 2016)
Ini adalah kisah yang diceritakan dalam sebuah buku berjudul Happy Money: The Japanese Art of Making Peace with Your Money karya Ken Honda, seorang pebisnis sekaligus penulis buku-buku bertema pengembangan diri di Jepang.

Ken Honda memiliki seorang mentor yang bernama Wahei Takeda, dan mentornya inilah yang sering disebutnya dalam buku Happy Money tersebut.

Wahei Takeda adalah seorang investor besar yang sering disebut-sebut sebagai Warren Buffetnya Jepang. Lahir pada tanggal 4 Juli 1933 dan wafat pada tanggal 21 Juli 2016. Dia bukan hanya disebut sebagai investor paling sukses di Jepang, tapi juga dikenal sebagai investor paling bahagia di Jepang.

Dalam salah satu bab buku Happy Money, Ken Honda menceritakan kembali sebuah kisah yang pernah disampaikan padanya oleh mendiang Wahei Takeda.

Ada seorang pria yang mendatangi Wahei Takeda dalam keputusasaan karena dia punya hutang besar dan membutuhkan uang. Wahei kemudian berkata bahwa dia akan memberi pria tersebut uang tapi dengan syarat dia harus mengucapkan kata 'arigato' (terima kasih) sebanyak 100.000 kali. Itu berarti dia harus mengucapkan terima kasih setiap menit setiap hari selama beberapa bulan. Setelah itu barulah uangnya akan diberikan.

Maka pria itu pun setuju dan melakukan syarat yang diberikan Wahei Takeda untuk mengucapkan terima kasih setiap hari sampai mencapai 100.000 kali. Tetapi ketika tugasnya selesai dan waktu yang dijanjikan tiba, yaitu saatnya untuk mendapatkan pinjaman uang dari Wahei Takeda, secara mengejutkan ternyata pria tersebut sudah tidak membutuhkan uang itu lagi.

Kenapa? Karena dengan mempraktekkan mengucapkan terima kasih setiap menit setiap hari, ternyata pola pikirnya telah berubah dan rasa bersyukurnya mulai tumbuh, sehingga entah bagaimana caranya dia mendapatkan rejeki yang bisa membuatnya melunasi semua hutangnya dan dia tak perlu meminjam uang lagi pada Wahei Takeda.

Kisah ini membuktikan bahwa ketika kita bersyukur, kita melepaskan energi yang powerful ke semesta. Kita menjadi sadar bahwa segala sesuatu yang kita punya sudah cukup, kita tercukupi dan kita sudah punya semua yang kita butuhkan.

Wahei Takeda sendiri adalah sosok yang menggunakan prinsip berterima kasih sebagai kunci kesuksesannya. Dia selalu berterima kasih pada semua hal yang ditemuinya mulai dari orang-orang, benda-benda, alam sekitar, juga pada Tuhan.

Di pabrik permennya sendiri yang sudah berdiri sejak tahun 1952, Wahei Takeda sengaja merekam suara 50 anak-anak yang melantunkan kata "Arigato" berulang-ulang setiap 2 detik. Senandung arigato ini diperdengarkan secara terus menerus selama jam kerja melalui loud speaker dan dapat terdengar di setiap lini produksi pabriknya.

Pabrik Permen Wahei Takeda

Menurut Wahei Takeda, ucapan Arigato atau terima kasih ini ditujukan kepada karyawan-karyawannya sebagai apresiasi atas kerja keras mereka, dan juga ditujukan pada permen-permen yang sedang diproduksi. Karena Wahei percaya permen-permen yang sedang dibuat itu bisa mendengar senandung terima kasih yang dinyanyikan 50 orang anak tersebut, sehingga getaran rasa terima kasihnya akan sampai kepada anak-anak yang membeli dan memakan permennya. Dan itulah rahasia sukses penjualan permennya menurut Wahei Takeda.




Sunday, August 12, 2018

Filosofi Dagang Ibu Sri

Ibu Sri adalah penjual sayur langganan saya dan istri saya. Beliau sudah 40 tahun setia dengan propesinya, punya anak sekitar 7 orang dan sudah berumah tangga semua.

Orangnya selalu menyapa dan melayani pelanggan dengan semangat, ekspresi wajahnya pun selalu ceria, suka ngasih tahu modal belanja dia berapa, dan cuma ambil untung seribu sampe 5 ribu rupiah aja tergantung item apa yang dijual. Kadang beliau ngasih bonus sama pelanggannya, misalnya beli kol setengah, dia malah kasih satu dan kita cuma disuruh bayar setengah.

Sementara pedagang lain sepi khususnya di tahun ini yang konon katanya ekonomi lagi lesu, setiap sayah ke pasar sayah lihat lapak Ibu Sri selalu yang paling rame.

Karena saya dan istri saya sudah akrab sama beliau, kadang kami berlama-lama di sana untuk ngobrol sama beliau meskipun belanja sudah selesai. Iseng saya pun nanya beliau.

Saya: Bu, pernah ngalamin gak dagangnya sepi banget?

Bu Sri: "Alhamdulillah gak pernah tuh..." jawabnya dengan logat medoknya.

Saya: Kok bisa gitu? Apa rahasianya bu?

Bu Sri: Aku mah gak pernah liat sepi atau nggak, gak pernah liat untungnya berapa, yang penting ada buat besok belanja, itu ajah.

Hening sejenak...angin berhembus perlahan...daun-daun berguguran...(ini sih lebay)

Saya: Bu, ibu kan hampir gak pernah libur ya kecuali lebaran. Udah gitu tiap hari belanja jam 2 pagi terus langsung jualan lagi di pasar sampe sore. Apa gak cape bu?

Bu Sri: Gak tuh, aku mah seneng ajah, dapet duit soalnya hehehe...

Kalau ada pelanggannya yang ngutang, dia gak mempermasalahkan, karena kata beliau, "Gak masalah, aku mah udah gak pusing soal duit lagi, yang penting udah dapat untung..."
Ketika pembicaraan berlanjut ke topik melewati masa-masah susah, beliau berkata...

"Aku mah kalo lagi susah juga ketawa ajah, aku mah orangnya emang gituh..." jawabnya sambil ngikik.

Di perjalanan pulang belanja, saya dan istri pun membahas filosopi Bu Sri, karena banyak yang harus kami contoh dari beliau, khususnya soal mencintai propesi.

Memang bisa dibilang "Prett!" kalo kita dagang bukan buat cari untung dan bukan buat cari duit. Tapi kita tetap punya pilihan, mau dagang karena terpaksa, atau mau dijalani dengan penuh cinta. Dua-duanya punya potensi untuk berhasil. Tapi sayah dan si cintah sepakat, bahwa antara FEAR BASED BUSINESS dan LOVE BASED BUSINESS, perjalanannya akan lebih mudah ditempuh ketika ada cinta hadir di sana.

Yang namanya turun naik dalam usaha itu biasa. Tapi usaha yang dijalani dengan terpaksa apalagi berdasarkan rasa takut, maka saat dagangan sepi akan berpotensi menyebabkan rasa frustasi, cemas dengan masa depan, ide mentok, dan berpotensi membuat orang jadi kutu loncat dengan cari bisnis lain yang lebih stabil dan lebih gede untungnya, padahal stabilnya bisnis dan gedenya untung bukanlah semata-mata karena bisnisnya melainkan juga faktor "siapa orang yang ada di belakangnya" dan atas izinNya tentunya.

Sedangkan jika dijalani dengan cinta, maka kita bisa tetap jalani usahanya dengan sabar, konsisten, serta tidak mudah menyerah seperti perut yang terus maju dan pantang mundur, sehingga kita bisa tetap ketawa saat celana...eh, omset merosot, dan bisa tersenyum lega saat omset kembali meroket.

Ituh!